Sunday, July 6, 2014

Jokowi & Prabowo menurut Pengamat Politik UGM


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Dwipayana, menyatakan dirinya menilai hasil riset kepribadian kandidat yang dilakukan oleh Laboratorium Psikologi Politik bisa menjadi informasi dan preferensi bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.
"Selain perlu melihat gagasan dan program nyata kandidat. Pemilih juga perlu mempelajari rekam jejak dan kepribadian para kandidat," kata Ari, di Jakarta, Sabtu (5/7/2014).
Menurut Ari, survei ini jelas kredibel karena penilaian dilakukan oleh para psikolog yang kompeten dalam menilai kepribadian. Selain itu aspek pengukuran yang dilihat cukup komprehensif dalam memprediksi tingkah laku kandidat.
"Penilaian para psikolog dalam survei ini memperlihatkan kecenderungan gaya kepemimpinan para kandidat. Prabowo dinilai cenderung memiliki gaya authoritarian sebesar 76 persen dibanding yang lain. Sebaliknya Jokowi cenderung lebih demokratis dengan angka 87 persen," jelas Ari.
Penilaian gaya kepemimpinan itu, kata dia, terkonfirmasi serta konsisten dalam hasil pengukuran dari aspek-aspek lain. Selanjutnya, pengukuran itu bisa digunakan untuk memprediksi tingkah laku kandidat dalam pengambilan keputusan, sikap dalam kasus tertentu maupun kondisi psikologis ke depan.
Yang menarik, lanjutnya, dalam survei ini Jokowi-JK dinilai lebih mau mendengar pendapat orang lain dalam mengambil keputusan terkait kebijakan negara, serta dinilai lebih mendukung pemberantasan korupsi.
"Dan dari partai pendukung dinilai lebih kecil kemungkinan akan mengalami skandal politik ketika sudah terpilih nanti," ungkapnya.
Hal lain, lanjut dia, Jokowi-JK juga dinilai lebih bisa bekerja di bawah tekanan saat mengalami masalah berat dan kompleks dibanding Prabowo-Hatta.
Dia melanjutkan penilai dari aspek kepribadian kandidat itu tentu bisa di-cross check dengan rekam jejak kandidat selama ini. Apakah penilaian itu konsisten atau tidak dengan persepsi umum tentang kandidat.
"Misalnya Jokowi dalam persepsi umum lebih banyak dinilai sebagai pekerja keras, sederhana, jujur, rendah hati, tenang, pengabdi dan tegas. Sebaliknya, penilaian umum, Prabowo dilihat sebagai figur tegas, ambisius, berani, emosional, dominan, otoriter, dan keras kepala," jelasnya.
Sebelumnya, Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Unpad, Ikatan Psikologi Sosial dan Ikatan Psikologi Klinis menyebutkan, jika terpilih menjadi Presiden RI nanti, capres Prabowo Subianto jauh lebih tegas dibandingkan capres Joko Widodo.
Hal itu berdasarkan hasil survei aspek kepribadian kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Namun demikian, Jokowi dinilai lebih unggul dibandingkan Prabowo dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan.
Hal itu dilihat berdasarkan rekam jejak Jokowi sejak menjabat sebagai Walikota Solo sebelum duduk di kursi Gubernur DKI Jakarta. Jokowi dinilai memiliki karakter seorang pekerja keras dibandingkan Prabowo, Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla.
Selain itu, Jokowi juga dikenal sosok pemimpin yang sederhana, jujur, rendah hati dan tenang. Sedangkan Prabowo, tampak lebih ambisius, emosional, dominan, otoriter dan keras kepala.
Dalam pengambilan keputusan, Prabowo dianggap lebih one man show, Hatta 50:50, JK 50:50 dan Jokowi mau mendengar pendapat orang lain.
Survei dilakukan terhadap 204 responden yang terdiri dari psikolog yang memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan penilaian kepribadian. Pengambilan data dilakukan pada 18 hingga 27 Juni 2014.
Prosedur survei, para responden diminta membaca bagian biografi para calon terlebih dahulu, kemudian mereka menilai kepribadian dan memberikan prediksi ke depan.

Kenapa Harus Pilih Jokowi ??

Dalam rangka pilpres nanti saya akan berbagi informasi yang gak penting, tapi penting banget yang dimana saya akan memberikan alasan mengapa pak Jokowi lebih layak menjadi persiden, CHECK IT OUT !!

1. Tidak terlilit hutang satu rupiah pun
    Baliau tidak punya hutang satu sen pun artinya beliau adalah orang yang mampu menggunakan suatu hal dengan semaksimal sehingga bakalan bagus tuh jadi presiden

2. Memiliki rumah tangga yang harmonis
    Coba liat rumah tangga aja harmonis kalo ada beliau, apa lagi negara kita nanti pasti damai dan harmonis

3. Walikota terhebat ke-3 di dunia, ajib kagak tuh ??
    Beliau dalam menjadi walikota aja sukses sampai mendunia apa lagi kalau dia jadi persiden mungkin indonesia akan dihargai karena memiliki persiden terbaik dunia.

4. Beberapa kali mendapat penghargaan International, Mantap ;)
    Pak jokowi memang hebat dia mendapat beberapa penghargaan yang gak mungkin dimiliki oleh lawan lawannya yang lain coba pikir kalou orang yang dapat penghargaan itu kan hanya orang tertentu aja dan hanya orang yang pantas dalam bidangnya yang artinya yang gak pernah dapat penghargaan berarti gak pantes tuh ikut pilpres

5. Tidak mencalonkan diri tetapi dicalonkan rakyat ( Seperti para pemimpin zaman kenabian dan sesuai dengan ajaran islam )
    Coba dia jadi presiden aja dicalonin berarti orang orang yang sudah mengenal dia sebelumnya tau kalau dia pantas jadi presiden, dan juga nih pikir jadi orang yang nyalonin dirinya sendiri biasanya ada maksud tertentu dan memiliki tujuannya sendiri, gak kaya pak jokowi dia gak ada maksud atau tujuan sendiri tapi dia akan mendengarkan keluhan rakyatnya dan pasti akan diselesaikan

6. Berasal dari rakyat biasa
    Nah ni pak jokowi awalnya dia itu orang biasa atau mungkin dia lebih rendah dari kita yang pernah merasakan gak enaknya jadi rakyat jelata kaya saya, dan yang berarti dia pasti lebih akan membantu rakyat yang perlu dibantu karna beliu pernah merasakan pahitnya gak kaya capres lainnya yang dari orang orang terpandang yang gak pernah merasakan pahitnya jadi rakyat jelatah kaya saya

7. Tipe orang yang memaparkan solusi bukan janji
    Dia tipe orang yang memberikan bagaimana cara dan solusi suatu masalah bukan orang yang memberi visi tanpa misi jadi kerenlah :)

8. Diakui dan dihargai pemimpin pemimpin dunia
    Liat beliau di hargai oleh pemimpin dunia dahsyat kagak tuh, jarang jarangkan ada yang kaya gini, beliau beda dengan yang lain, kslsu ysng lsin msh mencari pengakuan dan penghargaan dari negsrs lain dengan memperbanyak senjata yang membunuh dan  menimbulksn pepersngsn ( Jadul ).

9. Lebih suka adu program,adu prestasi dari pada adu emosi
    Ni nyata nih yang namanya presiden yang gak selalu emosian, melainkan melawan masalah dengan seyuman karna memiliki solusi yang layak

10. Lebih suka bekerja dari pada debat
    Ni juga nyata nih pak jokowi mah gak banyak omong tapi lebih banyak bertindak, Mikir mikir lagi lah pokonya bro milih jangan lihat dari visinya tapi lihat prestasinya, lihat orang jangan dari pangkatnya tapi kecerdasannya, dan jangan lihat dari ketegasannya tapi ketulusannya untuk memperjuangkan Negri ini OK !!

Friday, January 31, 2014

Tugas ADS

Soal :

1. Sebutkan syarat syarat dari sebuah sistem ?
2. Sebutkan perbedaan antara Interdepedensi dan Intregritas yang terdapat pada karakteristik sistem ?
3. Sebutkan perbedaan antara Blackbox Approach dan Analiytic System ? serta berikan contoh !
4. Sebutkan fungsi dari Analysis ?

Jawab :

1. Syarat dari sebuah sistem adalah ;
     a. System harus di bentu untuk menyelesaikan masalah.
     b. Elemen system harus mempunyai rencana yang di tetapkan.
     c. Adanya hubungan di antara elemen system.
     d. Unsur dasar dari proses ( arus informasi, energi dan material ) lebih penting dari elemen system.
     e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

2. Jika Interpedensi ketergantungan antara bagian dengan bagian lainnya dan Intregritas suatu
keterpaduan antara sub sistem dengan sub sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

3. - Jika Blackbox Approach suatu metode yang mendefinisikan hasil dari output pada sistem tersebut dan biasanya digunakan oles user dan jika,
    - Analystic Sistem adalah suatu metode untuk melhat proses dalam suatu sistem dan biasa digunakan oleh seorang pembuat sistem tersebut (proggramer) dan digunakan untuk mengetahui masalah yang ada

4. Fungsi dari Analysis ;
     a. Mengidentifikasi masalah - masalah dari User
     b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai utuk memenuhi kebutuhan User
     c. Memilih alternatif - alternatif metode pemecahan masalah
     d. Merencanakan dan menerapkan rencana systemnya sesuai dengan permmintaan User